Perusahaan yang merupakan pengguna besar data (big data) adalah perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka seperti Amazon, Google, Facebook, dan Netflix. Kesuksesan perusahaan-perusahaan ini terutama bergantung pada analisis data yang sangat besar skala yang mereka kumpulkan dari pelanggan mereka.
Amazon, sebagai salah satu e-commerce terbesar di dunia, menggunakan big data untuk menganalisis perilaku pembeli, memberikan rekomendasi produk yang relevan, dan mempersonalisasi pengalaman belanja untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
Google, dengan mesin pencariya yang kuat dan layanannya seperti Google Map, Gmail, dan YouTube, mengumpulkan data pengguna yang signifikan untuk menavigasi dan menyusun informasi dengan lebih baik. Data ini membantu Google memberikan hasil pencarian yang lebih relevan, mempersonalisasi iklan, dan mengembangkan produk dan layanan baru.
Facebook, sebagai jejaring sosial terbesar di dunia, mengumpulkan data pengguna untuk memberikan konten yang relevan dan berdasarkan minat, mengoptimalkan pengalaman pengguna, dan menyediakan platform iklan yang efektif bagi pengiklan.
Netflix, sebagai layanan streaming video terkemuka, mengumpulkan data pengguna untuk memberikan rekomendasi film dan acara TV yang disesuaikan dengan preferensi pengguna, menganalisis kebiasaan penonton untuk mengoptimalkan produksi konten, dan untuk pengambilan keputusan strategis dalam mengembangkan acara orisinil baru.
Selain perusahaan-perusahaan tersebut, banyak perusahaan lain yang turut menggunakan big data dalam berbagai cara, termasuk dalam hal analisis risiko keuangan, pemantauan kesehatan, pemrosesan bahasa alami, dan masih banyak lagi. Perusahaan yang menggunakan big data memiliki keunggulan kompetitif dalam memahami pasar, mengoptimalkan layanan, dan mengidentifikasi peluang baru dalam dunia bisnis.