what is big data history

0Shares

Big data merupakan istilah yang mengacu pada kumpulan data yang sangat besar dan kompleks yang tidak lagi dapat dikelola atau diproses dengan menggunakan alat dan metode tradisional. Sejarah big data dimulai sekitar akhir tahun 1990-an ketika grafik dan sensor elektronik mulai menciptakan jumlah data yang signifikan.

Pada awal 2000-an, Google menjadi salah satu perusahaan yang menghadapi tantangan pengelolaan big data. Untuk mengatasi hal ini, Google mengembangkan sistem penyimpanan dan pengolahan data dengan skala horizontal, yang kemudian menjadi dasar dari apa yang kita kenal sebagai Hadoop.

Pada tahun 2003, Doug Cutting dan Mike Cafarella mengembangkan Hadoop, kerangka kerja open-source yang memungkinkan pemrosesan data dalam jumlah besar secara terdistribusi. Kemudian, Yahoo menyumbangkan proyek Hadoop ke Apache Software Foundation, yang menjadi fondasi dari Apache Hadoop.

Seiring waktu, perusahaan seperti Facebook, Twitter, dan LinkedIn mulai mengalami ledakan data pengguna mereka, memerlukan infrastruktur dan teknologi yang lebih kuat untuk mengelola dan menganalisis data mereka yang terus meningkat. Inilah yang mendorong pengembangan teknologi dan alat-alat big data terkini seperti Apache Spark, NoSQL databases, dan teknologi pemrosesan data real-time.

Dalam beberapa tahun terakhir, big data telah menjadi salah satu fokus utama di dunia teknologi, dengan munculnya perusahaan-perusahaan yang berfokus pada analisis dan manajemen big data. Big data saat ini digunakan dalam berbagai industri seperti perdagangan elektronik, periklanan digital, kesehatan, keuangan, dan banyak lagi.

Seiring dengan kemajuan teknologi dan peningkatan penggunaan internet, big data akan terus berkembang pesat. Kemampuan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan memanfaatkan data dalam skala besar memberikan peluang besar untuk inovasi dan solusi baru di berbagai bidang.

BACA JUGA :   what is unstructured data in big data

Leave a Reply