E-commerce seharusnya mengusahakan untuk mempertahankan tingkat persediaan yang lebih rendah. Mengapa demikian? Mari kita jelaskan dengan keahlian dan kreativitas yang sedang kita bicarakan.
Pertama-tama, mari kita pahami bahwa e-commerce beroperasi dalam lingkungan bisnis yang sangat cepat dan dinamis. Industri ini ditandai dengan perubahan konstan dalam tren pasar, permintaan pelanggan, dan inovasi produk. Oleh karena itu, menjaga tingkat persediaan yang rendah akan memberikan berbagai manfaat bagi perusahaan e-commerce.
Pertama, dengan mengurangi tingkat persediaan, perusahaan e-commerce dapat meminimalkan risiko kerugian akibat kemunduran tren pasar atau penurunan permintaan pelanggan. Mengingat cepatnya perubahan dalam preferensi dan kebutuhan pelanggan, ada risiko persediaan yang berlebihan yang tidak dapat dijual atau perlu dijual dengan diskon yang signifikan. Dengan menjaga persediaan rendah, risiko ini dapat dikurangi.
Kedua, dengan mengurangi persediaan, perusahaan e-commerce dapat meminimalkan biaya operasional yang terkait dengan penyimpanan, pengelolaan, dan pemeliharaan persediaan. Selain itu, mereka juga dapat menghindari biaya kesempatan yang hilang akibat terjebaknya modal dalam persediaan yang tidak dapat mereka perjualbelikan dengan cepat.
Ketiga, dengan menjaga tingkat persediaan yang rendah, perusahaan e-commerce dapat meningkatkan efisiensi proses logistik mereka. Dalam model e-commerce, seringkali diperlukan waktu yang singkat untuk memproses, mengemas, dan mengirim pesanan kepada pelanggan. Dengan meminimalkan persediaan, perusahaan dapat mengoptimalkan pengiriman dan mempercepat waktu pengiriman produk kepada pelanggan, yang dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.
Terakhir, dengan menggunakan pendekatan Just-In-Time (JIT) atau Dropshipping, e-commerce dapat mengurangi risiko produk menjadi tidak relevan atau tidak dapat dijual karena perubahan tren atau inovasi. Dalam bisnis yang cepat seperti e-commerce, di mana tren-mode, produk pertama kali maupun fashion cepat berubah, penting untuk mengikuti tren terbaru dan segera menyediakannya bagi pelanggan. Dengan strategi persediaan rendah, perusahaan dapat lebih responsif terhadap perubahan tren dan mengurangi risiko produk yang tidak dapat terjual karena kehilangan relevansi.
Dalam kesimpulannya, e-commerce seharusnya memiliki tingkat persediaan yang lebih rendah, mengingat sifat dinamis dan burstiness industri ini. Dengan mengurangi persediaan, perusahaan e-commerce dapat meminimalkan risiko kerugian, mengurangi biaya operasional, meningkatkan efisiensi logistik, dan menjadi lebih responsif terhadap perubahan tren dan permintaan pelanggan.