Animasi di Indonesia mengalami kesulitan dalam berkembang karena beberapa alasan. Pertama, kurangnya dukungan dan pendanaan dari pemerintah dan lembaga-lembaga terkait. Animasi membutuhkan investasi yang besar dalam hal perangkat keras dan perangkat lunak, serta tenaga kerja yang terampil. Sayangnya, di Indonesia masih minimnya perhatian dan prioritas terhadap industri animasi, sehingga sulit bagi para animator untuk mendapatkan sumber daya yang diperlukan.
Kedua, kurangnya kesadaran dan minat masyarakat terhadap industri animasi. Banyak masyarakat Indonesia lebih cenderung mengkonsumsi animasi dari luar negeri, terutama Jepang dan Amerika Serikat. Hal ini menyebabkan kurangnya pasar yang cukup besar untuk industri animasi lokal. Selain itu, masyarakat juga sering menganggap industri animasi sebagai hiburan anak-anak, sehingga kualitas dan cerita dalam animasi sering kali diabaikan.
Selanjutnya, kurangnya pendidikan dan kurikulum yang mendukung bidang animasi. Banyak perguruan tinggi di Indonesia masih belum menyediakan program pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan industri animasi. Hal ini membuat talenta-talenta potensial di bidang animasi sulit untuk berkembang dan mengasah kemampuan mereka.
Terakhir, kurangnya kolaborasi antara animator dan dunia industri. Industri animasi memerlukan kerjasama yang erat antara animator, produser, dan distributor untuk mencapai tingkat kualitas dan eksposur yang lebih luas. Namun, seringkali terdapat kesenjangan atau kurangnya kesempatan kerjasama antara para animator dan perusahaan-perusahaan di industri hiburan.
Meskipun animasi di Indonesia mengalami kesulitan untuk berkembang, beberapa langkah telah diambil untuk mengatasi masalah ini. Beberapa festival animasi dan kompetisi telah diadakan untuk memberikan platform bagi animator lokal untuk memamerkan karya mereka. Selain itu, beberapa lembaga dan yayasan juga memberikan pelatihan dan beasiswa kepada animator yang berbakat.
Diharapkan dengan adanya upaya tersebut, animasi di Indonesia dapat berkembang lebih baik di masa depan. Dukungan pemerintah, kesadaran masyarakat, pendidikan yang berkualitas, serta kolaborasi yang erat antara animator dan industri animasi menjadi kunci untuk mengatasi tantangan dalam pengembangan industri animasi di Indonesia.