Laptop dapat mengalami kondisi “no bootable device” karena beberapa alasan. Hal pertama yang perlu diperiksa adalah apakah terdapat masalah dengan perangkat keras. Mungkin ada masalah dengan hard drive atau Solid State Drive (SSD) di dalam laptop Anda.
Ketika laptop pertama kali dinyalakan, BIOS akan mencoba mencari perangkat yang dapat digunakan untuk booting, seperti hard drive atau SSD. Jika BIOS tidak dapat menemukan perangkat bootable, maka akan muncul pesan “no bootable device”.
Salah satu kemungkinan adalah ada masalah pada koneksi antara hard drive atau SSD dengan motherboard. Anda dapat mencoba melepas dan memasang kembali kabel SATA yang menghubungkan perangkat penyimpanan dengan motherboard.
Selain itu, mungkin ada masalah pada perangkat penyimpanan itu sendiri. Kegagalan mekanis pada hard drive atau kerusakan pada SSD dapat menyebabkan perangkat tidak dapat terbaca oleh BIOS. Dalam situasi seperti ini, akan diperlukan penggantian perangkat penyimpanan yang rusak.
Jika perangkat penyimpanan tidak rusak, tapi masih muncul pesan “no bootable device”, maka mungkin ada masalah dengan konfigurasi boot di BIOS. Pastikan pengaturan boot di BIOS telah diatur dengan benar, dengan perangkat penyimpanan yang tepat sebagai perangkat pertama yang di-boot.
Terakhir, ada kemungkinan sistem operasi yang terinstal pada perangkat penyimpanan telah rusak atau terhapus secara tidak sengaja. Dalam hal ini, Anda perlu menggunakan media instalasi sistem operasi untuk mengatasi masalah tersebut.
Jadi, jika Anda mendapati pesan “no bootable device” saat menghidupkan laptop Anda, segera periksa koneksi kabel dan perangkat keras terkait. Jika tidak ada masalah fisik yang terlihat, periksa konfigurasi boot di BIOS. Jika semua terlihat normal, kemungkinan besar masalahnya terkait dengan perangkat penyimpanan atau sistem operasi.