Data yang sangat besar, atau yang biasa disebut sebagai big data, memiliki ukuran yang bervariasi tergantung pada sumber dan jenis data yang dikumpulkan. Ukuran big data ini diukur dalam satuan byte.
Big data bisa mencapai ukuran gigabyte (GB), terabyte (TB), petabyte (PB), eksabyte (EB), zetabyte (ZB), hingga yotabyte (YB). Setiap satuan tersebut merupakan faktor pembesaran dari satu sama lain, misalnya 1 TB = 1.000 GB, 1 PB = 1.000 TB, dan seterusnya.
Untuk memberikan gambaran, mari kita lihat contoh penggunaan big data dalam game. Misalkan game “X” mengumpulkan data statistik tentang setiap pemain yang memainkannya. Semua log aktivitas seperti pergerakan karakter, penggunaan keterampilan, interaksi dengan objek, dan banyak lagi disimpan dalam pangkalan data game.
Ukuran big data game ini dapat bervariasi tergantung pada berapa banyak pemain yang bermain dan seberapa kompleks dan rinci data yang dikumpulkan. Sebagai contoh, jika setiap pemain memiliki rata-rata 1 megabyte (MB) log aktivitas dan terdapat 1 juta pemain yang bermain, maka ukuran big data untuk game ini akan mencapai 1 terabyte (TB).
Namun, semakin banyak fitur dan kompleksitas yang ditambahkan ke game, semakin besar pula ukuran big data yang dihasilkan. Dalam beberapa game, ukuran big data bahkan dapat mencapai beberapa petabyte (PB) atau eksabyte (EB), terutama jika log aktivitas pemain disimpan dalam rentang waktu yang lama.
Besarnya ukuran big data ini menuntut sistem dan infrastruktur yang mumpuni untuk mengolah dan menyimpannya. Teknologi seperti komputasi terdistribusi, penyimpanan berbasis awan, dan teknik pemrosesan data tingkat tinggi diperlukan untuk memastikan big data dapat diakses dan dianalisis dengan efisien.
Dalam industri game teknologi, kemampuan untuk mengelola dan memanfaatkan big data menjadi hal penting untuk menghasilkan pengalaman bermain yang lebih baik dan menginformasikan pengambilan keputusan pengembangan game yang lebih canggih.