Bagaimana perusahaan besar menyimpan data?
Perusahaan-perusahaan besar umumnya mengadopsi pendekatan yang canggih dan kompleks dalam menyimpan data mereka. Mereka tidak hanya mengandalkan satu metode, tetapi seringkali memanfaatkan kombinasi dari beberapa solusi penyimpanan data yang berbeda. Inilah beberapa teknologi penyimpanan data yang sering digunakan oleh perusahaan besar:
1. Database Terpusat (Centralized Database):
Perusahaan-perusahaan besar biasanya menggunakan sistem database terpusat, seperti MySQL, Oracle, atau Microsoft SQL Server. Database terpusat ini memungkinkan penyimpanan data yang struktural dan pengelolaan yang efisien. Semua data diakses melalui server pusat, sehingga memudahkan pengelolaan, pengelompokan, dan keamanan data.
2. Penyimpanan Cloud (Cloud Storage):
Cloud storage menjadi semakin populer di kalangan perusahaan besar. Teknologi ini memungkinkan perusahaan untuk menyimpan dan mengakses data mereka melalui server jarak jauh, yang disediakan oleh penyedia layanan cloud seperti Amazon Web Services (AWS), Google Cloud, atau Microsoft Azure. Penyimpanan cloud menawarkan skalabilitas yang tinggi, keandalan, serta kemampuan pemulihan data yang cepat.
3. Penyimpanan Berbasis-Flash (Flash-Based Storage):
Banyak perusahaan besar yang menggunakan teknologi penyimpanan berbasis-flash, seperti solid-state drive (SSD). Flash-based storage menyediakan kecepatan baca/tulis data yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan hard drive tradisional. Hal ini membuat proses akses data menjadi lebih responsif dan efisien, terutama dalam skala operasi perusahaan yang besar.
4. Distributed File Systems:
Perusahaan-perusahaan besar juga sering mengadopsi sistem file terdistribusi seperti Hadoop HDFS atau Google File System (GFS). Dalam sistem ini, data disimpan pada banyak server fisik yang terhubung dalam jaringan. Data dapat disebar di beberapa lokasi untuk meningkatkan keamanan dan memungkinkan pemrosesan data yang paralel dan cepat.
5. Penggandaan Data (Data Replication):
Untuk menghindari kehilangan data akibat kegagalan perangkat keras atau bencana, perusahaan-perusahaan besar sering mengadopsi strategi penggandaan data. Dalam strategi ini, data disalin ke beberapa lokasi fisik atau virtual untuk memastikan keberlanjutan dan ketersediaan data.
Perusahaan besar sering memilih kombinasi teknologi penyimpanan data ini untuk mengamankan, mengelola, dan mengakses data mereka secara efisien. Pendekatan yang komprehensif ini memastikan data tersimpan dengan aman, dapat diakses dengan cepat, dan lebih tahan terhadap kegagalan sistem.