Data yang disimpan di dalam blockchain sangat bervariasi tergantung pada jenis blockchain dan penggunaannya. Ukuran data pada blockchain dapat berkisar dari sangat kecil hingga sangat besar. Pada umumnya, ukuran data pada blockchain tergantung pada dua faktor utama:
1. Ukuran Transaksi: Setiap transaksi yang direkam di dalam blockchain memiliki ukuran data tertentu. Ukuran ini dapat bervariasi tergantung pada kompleksitas transaksi, yaitu ancaman peretasan yang harus diatasi, jumlah data yang harus disimpan, dan lain sebagainya. Misalnya, dalam blockchain Bitcoin, ukuran transaksi rata-rata berkisar antara 250-500 byte. Namun, blockchain yang lebih kompleks seperti Ethereum bisa memiliki ukuran transaksi yang lebih besar.
2. Jumlah Transaksi: Semakin banyak transaksi yang direkam dalam blockchain, semakin besar ukuran total data yang akan disimpan. Ukuran total blockchain juga dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti lamanya blockchain beroperasi, frekuensi blok baru yang ditambahkan, dan besarnya transaksi yang dilakukan. Misalnya, pada tahun 2021, ukuran blockchain Bitcoin adalah sekitar 327 GB, sementara Ethereum sekitar 1,4 TB.
Dengan adanya faktor-faktor di atas, ukuran data yang disimpan di dalam blockchain bisa sangat bervariasi dari blockchain ke blockchain. Oleh karena itu, penting bagi para pengembang dan pengguna untuk mempertimbangkan ketersediaan ruang penyimpanan yang memadai dan infrastruktur yang diperlukan saat menggunakan teknologi blockchain.