Untuk membuat animasi, diperlukan kombinasi dari berbagai elemen teknologi dalam game. Ada tiga tahap utama yang terlibat dalam proses pembuatan animasi, yaitu pra-produksi, produksi, dan pasca-produksi. Mari kita bahas setiap tahap dengan lebih detail.
Pra-produksi melibatkan perencanaan dan desain animasi. Animator harus memahami konsep game serta karakter yang akan dihidupkan. Pertama, model karakter harus dibuat menggunakan teknologi model 3D seperti Blender atau Maya. Setelah itu, rigging digunakan untuk memberikan kerangka tulang dan otot pada karakter agar dapat bergerak dengan alur yang diinginkan.
Setelah tahap pra-produksi, proses produksi dimulai. Tahap ini melibatkan penggambaran gerakan karakter menggunakan berbagai teknik animasi. Salah satu teknik yang umum digunakan adalah keyframe animation, di mana animator menentukan pose kunci pada setiap frame secara manual. Gerakan antara proses keyframe kemudian diisi menggunakan interpolasi atau teknik motion capture.
Burstiness dan kreativitas sangat penting dalam pembuatan animasi, karena hal ini memungkinkan efek visual yang menarik dan menghidupkan karakter dalam game. Beberapa animasi juga dapat memanfaatkan efek partikel dan simulasi fisika untuk memberikan kesan realistis pada objek yang bergerak di dalam permainan.
Setelah semua animasi selesai diproduksi, tahap pasca-produksi dimulai. Di tahap ini, animator melakukan penyuntingan dan penyempurnaan terakhir pada animasi. Penggunaan software seperti Adobe After Effects atau Nuke dapat membantu dalam membuat efek tambahan, pengeditan warna, penyesuaian kecepatan, atau menambahkan suara untuk memberikan dimensi audio yang lebih baik pada animasi.
Dalam dunia game technology, penciptaan animasi memerlukan kombinasi pengetahuan artistik dan kemampuan teknis. Ketepatan dalam merencanakan gerakan, penanganan software animasi, dan keahlian dalam merangkai elemen-elemen animasi akan menghasilkan hasil akhir yang memukau dan menghidupkan aksi dalam game.