Dalam animasi, istilah “in-between” merujuk pada proses pengisi antara dua frame atau pose utama dalam suatu adegan. Dalam animasi tradisional, animasis yang dihasilkan diantaranya adalah pose utama atau “key frames” yang menentukan gerakan utama karakter, sedangkan pose di antara kunci tersebut diisi dengan animasi sekunder atau “in-between” frames.
Tujuan dari frame in-between adalah untuk melengkapi dan menghaluskan alur gerakan antara dua frame utama. Proses ini melibatkan pembuatan frame-frame tambahan dengan gradasi gerakan yang tepat, sehingga menghasilkan animasi yang terlihat lebih mulus dan alami.
Seniman animasi menggunakan teknik ini untuk menciptakan ilusi gerakan yang lancar dan menyelaraskan semua elemen visual. Dalam animasi digital, in-between sering kali dibuat secara otomatis oleh perangkat lunak khusus yang disebut “software tweening”, sesuai dengan instruksi gerak yang diberikan oleh animator.
Pentingnya frame in-between dalam animasi tidak bisa diremehkan, karena merupakan elemen kunci dalam menciptakan pergerakan dan ekspresi yang realistis pada karakter animasi. Dengan keahlian dan kreativitas seorang animator, frame in-between dapat memberikan sentuhan hidup pada suatu adegan animasi.