Animasi tradisional merupakan bentuk animasi yang dikerjakan dengan tangan atau secara manual. Dalam proses pembuatannya, pergerakan objek atau karakter dihasilkan dengan merangkai berbagai gambar secara berurutan. Setiap gambar menampilkan sedikit perubahan gerakan dari frame sebelumnya, sehingga ketika gambar-gambar tersebut diputar dengan cepat, maka akan tercipta ilusi gerakan yang mulus.
Proses pembuatan animasi tradisional umumnya melibatkan seorang animator yang secara hati-hati menggambar dan mewarnai setiap frame dalam keadaan terpisah. Dalam animasi ini, artistik dan keterampilan pencipta memiliki peran yang sangat penting, karena setiap frame harus dikreasikan secara manual dan detail, agar gerakan animasi dapat terlihat hidup dan mengalir secara alami.
Metode ini telah ada sejak awal abad ke-20 dan telah menjadi fondasi bagi perkembangan dunia animasi secara keseluruhan. Keuntungan utama dari animasi tradisional adalah memberikan kebebasan penuh bagi animator untuk mengekspresikan imajinasi mereka melalui tangan mereka sendiri. Hal ini menjadikan setiap karya animasi tradisional memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri, serta memberikan kesempatan kepada seniman untuk menunjukkan kreativitas mereka secara mendalam.
Meskipun saat ini teknologi animasi canggih telah menggantikan banyak aspek dari animasi tradisional, namun keindahan dan pesona tradisi ini masih tetap ada. Banyak seniman dan pembuat animasi yang masih memilih untuk menggunakan teknik ini untuk menciptakan karya-karya yang istimewa dan mempertahankan kehadiran animasi tradisional dalam dunia modern.