Dalam animasi, istilah “hold” merujuk pada teknik dimana elemen animasi diberhentikan atau ditahan sejenak dalam posisi tertentu untuk menghasilkan efek visual yang lebih kuat. Dalam tahap ini, gerakan objek atau karakter dihentikan untuk beberapa saat sebelum dilanjutkan dengan gerakan berikutnya. Hold sering digunakan untuk menekankan perasaan atau ekspresi tertentu, menyampaikan ketegangan, atau mengarahkan perhatian penonton pada detail penting dalam adegan tersebut.
Hold dalam animasi dapat berupa pose diam yang mempertahankan sudut ekstrim atau bisa juga berupa pose beku untuk mempertahankan gerakan yang lebih lembut. Keputusan untuk menggunakan hold dalam animasi sangat tergantung pada gaya, dramaturgi, dan pesan yang ingin disampaikan oleh animator kepada penonton.
Dalam menentukan durasi hold, animator juga harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti ritme visual dalam adegan, aliran gerakan sebelum dan sesudah hold, serta kesan emosional yang ingin dicapai. Hold yang terlalu lama dapat membuat animasi terlihat terlalu lambat, sedangkan hold yang terlalu singkat mungkin tidak akan memberikan efek yang diinginkan.
Dengan memahami konsep hold, seorang animator dapat mengeksplorasi kreativitasnya dengan lebih baik dalam mengatur timing animasi agar dapat menciptakan adegan yang lebih menarik dan realistis.