Animasi tradisional merupakan bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar berurutan untuk menciptakan ilusi gerakan. Metode ini telah digunakan selama berabad-abad sebelum adanya teknologi komputer. Animasi tradisional melibatkan penggambaran berbagai rangkaian gambar tangan, di mana setiap gambar sedikit berbeda dari yang sebelumnya. Ketika deretan gambar tersebut diputar dengan kecepatan tertentu, terlihatlah sebuah adegan yang bergerak seperti dalam film animasi.
Teknik animasi tradisional ini mewakili dedikasi tinggi dalam hal detail visual dan kerja keras karena setiap gambar harus digambar secara manual. Para animator tradisional menggunakan pensil atau kuas untuk menggambar setiap rangkaian gambar dengan hati-hati, memberikan sentuhan kecil yang berbeda untuk mencapai efek gerakan yang realistis.
Selain itu, animasi tradisional juga memanfaatkan prinsip-prinsip perspektif, pencahayaan, dan ekspresi karakter. Hal ini memungkinkan pengembangan karakter dan penampilan visual yang kuat dalam setiap adegan animasi. Animasi tradisional sering kali digunakan dalam film kartun, cerita pendek, dan produksi televisi.
Meskipun sekarang telah ada teknologi komputer dan animasi digital yang lebih maju, animasi tradisional tetap relevan. Terlepas dari bantuan perangkat lunak dan peralatan modern, animasi tradisional tetap menghasilkan keindahan artistik yang tak ternilai dan menunjukkan keahlian serta dedikasi animator.