Pengkategorian animasi didasarkan pada beberapa faktor utama. Pertama, teknik animasi yang digunakan adalah salah satu dasar pengkategorian. Ada beberapa jenis teknik animasi yang umum digunakan, seperti animasi tradisional (2D), animasi komputer (3D), stop motion, rotoscoping, dan animasi gerak henti.
Selanjutnya, gaya visual juga memainkan peran penting dalam pengkategorian animasi. Beberapa gaya visual yang dapat menjadi dasar pengkategorian adalah animasi realistik, kartun, anime, dan CGI (Computer Generated Imagery).
Selain itu, target audiens juga merupakan faktor penting. Ada berbagai jenis animasi yang ditujukan untuk berbagai kelompok usia dan audiens, seperti animasi anak-anak, remaja, dewasa, atau bahkan animasi pendidikan dan dokumenter.
Selanjutnya, tema dan genre animasi juga dapat digunakan sebagai dasar pengkategorian. Beberapa contoh genre animasi populer termasuk fantasi, petualangan, komedi, drama, horor, ilmiah, dan masih banyak lagi.
Terakhir, asal negara atau produksi juga dapat digunakan sebagai dasar pengkategorian. Setiap negara memiliki gaya dan ciri khas animasi masing-masing, seperti anime Jepang, animasi Disney dari Amerika Serikat, atau animasi dari Studio Ghibli asal Jepang.
Secara keseluruhan, dasar pengkategorian animasi melibatkan faktor-faktor seperti teknik animasi, gaya visual, target audiens, tema dan genre, serta asal produksi. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, kita dapat mengkategorikan dan memahami jenis animasi secara lebih komprehensif.